Para ahli mengatakan jumlah produksi tertawa seseorang berkurang seiring bertambahnya usia. Anak-anak bisa tertawa sampai 300 kali dalam sehari. Namun ketika seseorang beranjak dewasa jumlah tersebut berkurang drastis menjadi hanya 15 kali dalam sehari. Itulah mengapa, saat ini terapi tertawa banyak diminati oleh mereka yang menderita gangguan kesehatan.
"Tertawa melatih jantung juga paru-paru. Ketika tertawa denyut jantung meningkat dan otak menjadi santai," kata Dr SK Gupta, Konsultan Senior Kardiologi RS Indraprastha Apollo.
"Di dunia yang serba sibuk ini, penyakit yang berhubungan dengan stres meningkat. Lebih dari 70% dari penyakit yang disebabkan oleh stres. Untuk menghindari stres, orang-orang beralih ke alkohol, merokok dan obat-obatan. Andai saja mereka menyadari tertawa adalah obatnya," imbuhnya.
by liputan6
0 komentar:
Posting Komentar