Kitab Arab Kuno Ungkap Baghdad Pernah Membeku

Selasa, 28 Februari 2012
News Flash ,London – Di musim panas, suhu di Baghdad mencapai 45C dan di musim dingin mencapai 2C. Namun kitab kuno Arab mengungkap, kota itu pernah membeku seribu tahun silam. Bagaimana? Peneliti Spanyol dari Univerisity of Extremadura menemukan sumber dari abad 9-10 itu. Sumber itu menyebutkan, salju turun di ibu kota Iraq itu pada 908, 944 dan 1007 yang membuat sungai pun membeku. Kejadian ekstrem di Baghdad ini akan digunakan membantu para meteorolog lebih memahami iklim saat ini. Petunjuk pola cuaca ini datang dari penulis al-Tabari (913), Ibn al-Athir (1233) dan al-Suyuti (1505) yang semuanya menyebutkan iklim dari waktu ke waktu. Demikian seperti dikutip DM. “Dokumen ini menjelaskan, Baghdad kuno ternyata pernah mengalami kondisi langka seperti hujan es disertai angin rebut, sungai yang membeku bahkan salju lebat. Tanda-tanda dingin tiba-tiba ini memastikan adanya penurunan suhu selama abad 10 sebelum periode hangat abad pertengahan,” ungkap pemimpin studi Dr Fernando Dominguez-Castro.

iOS Sudah Takluk oleh Android?

News Flash ,Jakarta – Operating System (OS) Android mengklaim jumlah pengunduhan kini sudah mengalahkan iOS di beberapa negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat. Pertanda bahwa iOS sudah takluk di tangan Android? Firma analitik Xyologic mengatakan bahwa Android kini merupakan penguasa mayoritas pengunduhan aplikasi di Inggris, Jerman dan Rusia, serta di kawasan Amerika Serikat yang diprediksi akan terjadi pada Maret atau April. Pihak Xylogic mengatakan bahwa pencapaian di atas menandakan bahwa Android kini mendominasi sembilan negara besar untuk kategori pengunduhan aplikasi. perbandingan, di Inggris iOS mendapat 90,9 juta aplikasi, sementara Android mendapat angka 99,1 juta pengunduhan.

Di Jerman, iOS (59,5 juta pengunduhan) dan Android (64,9 juta pengunduhan) serta Rusia iOS (38,4 juta pengunduhan) Android (41,9 juta pengunduhan). Sementara Aplikasi paling favorit, Xyologic mengatakan bahwa Facebook masih mendominasi di Inggris (1,2 juta pengunduhan). Sementara firma lain seperti Canalys, mengatakan bahwa aplikasi Android lebih mahal ketimbang iOS; Android (US$3,74 per aplikasi), sementra iOS (US$1,47 per aplikasi).

Banyak hal yang membuat para pengamat kini lebih condong untuk 'memihak' Android, pertama karena aplikasinya lebih solid dan tidak rentan. Crittercism, perusahaan pemonitor aplikasi mobile, melakukan studi dan menyatakan bahwa aplikasi iOS lebih sering crash ketimbang pesaingnya, yakni berbagai aplikasi Android. Studi tersebut menyatakan bahwa lebih banyak aplikasi iOS 5.0.1 yang crash, ketimbang Android yang lebih stabil. Namun bisa dimaklumi bahwa seri iOS tersebut sering crash mungkin karena masih baru. Tapi faktor lain memungkinkan, karena para pengembang iOS belum bisa membuat aplikasi mereka betul-betul kompatibel dengan iOS. Selain itu, studi ini juga mengungkap bahwa iOS 4.3.3 juga menyebabkan sekitar 10,66% aplikasi mobile menjadi crash.

Android lebih stabil. Contohnya Android 4.0.1 yang hanya menyebabkan 1.04% aplikasi crash, dibandingkan dengan iOS 5.0.1 yang menyebabkan crash aplikasi hingga 28,64%. Selain itu, studi terbaru pun juga menyatakan bahwa aplikasi Android lebih difavoritkan ketimbang aplikasi iOS. Meskipun begitu, studi tersebut juga mengungkap bahwa ternyata para pengembang aplikasi masih condong memilih iOS ketimbang Android. Pernyataan itu didapat dari studi firma Flurry, yang menunjukkan bahwa iOS telah mencapai angka tiga banding satu ketimbang Android. Lance Whitney, dari CNET, baru-baru ini membagi hasil survei firma Flurry, yang menunjukkan bahwa lebih dari 16 ribu aplikasi baru yang dimulai pada kuartal empat 2011, 13% dari pengembang lebih memilih iOS, sementara 27% lebih memilih Android. Alasan yang disebutkan oleh Flurry mengapa iOS lebih laris ketimbang Android, adalah karena para pengembang mendapat uang lebih banyak sampai empat kali, ketimbang menaruhnya di Android.

Emas dan Perak Reli Tertinggi Tiga Bulan

News Flash , San Francisco – Harga emas dan perak berjangka reli pada Rabu (29/2) dinihari tadi. Hal ini terjadi seiring pelemahan dolar dan level teknikal yang kembali menarik minat investor atas logam. Emas untuk pengiriman April naik US$ 13,50 atau 0,8%, ke level US$ 1.788,40 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Pencapaian ini menyudahi koreksi dua hari untuk emas dan membawanya ke level terbaik sejak November. Adapun sejak awal tahun, emas telah naik 14%, sementara sebulan ini emas telah naik 2,8%. Perak Maret naik US$ 1,62, atau 4,6%, ke level US$ 37,14 per ounce, penutupan perak tertinggi sejak pertengahan September. Sejak awal tahun, perak telah naik 33%, sedangkan unutk bulanan, perak naik 11%. Sementara indeks dolar ICE, yang mengukur dolar AS terhadap mata uang utama, turun ke 78,257 dari 78,547 sebelumnya. Pelemahan dolar menguntungkan komoditas yang berdenominasi dolar, karena membuat membuat harga komoditas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Euro menguat atas dolar menjelang hasil operasi pembiayaan Bank Sentral Eropa pada Rabu. Langkah ini diharapkan dapat meredakan ketegangan pada perbankan dan meningkatkan pinjaman di zona euro.

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

 

mp3 player